Kamis, 20 September 2012

JILID I


Si Jago Touring
Episode 2
Nah temen- temen Si Jago Touring kembali lagi ni. Melanjutkan cerita Si Jago Touring yang ada di episode 1 kemarin. Pastinya dengan cerita yang lebih menarik lagi. Kita lihat yuk..
Jadi selama kita tukar kado itu, kita banyak keributan tu di situ. Ada yang pengin kado ini dan ada yang pengin kado itu. Cuma, karena memang sudah takdir kita masing- masing mendapatkan 1 buah kado yang ada di tangan kita masing- masing, ya akhirnya kitapun menerimanya dengan lapang dada (gak tahu kalau ada yang terpaksa..hehe). seperti eko yang kebetulan mendapat kado botol aqua. Ya karena itu memang sudah takdirnya dia mendapatkan itu. ^-^
Berlanjut ni, setelah tukar kado itu, kendali angkatan 2011 sudah mulai berganti tangan ke komting baru kita si Aa komting Ciki dan si neng komting Nisa. Di situlah mereka berdua mulai berkuasa. Saat kita semua mau beranjak pergipun, kita harus ijin sama mereka berdua ( kaya sekolah aja pke ijin segala). Tepat sekali pada saat itu si Eko pengin naik kapal Tlaga Menjer, sekali- kali mumpung kita belum pulang (hikz..g pernah naik kapal yaa..). Nah diijinkanlah sama komting asalkan Eko bisa menawar tarif kapal dari 10rb per orang menjadi 5rb per orang. Karena saking minatnya naik kapal itu akhirnya beraksilah Eko dengan segala upayanya naik turun tangga 50 meter hanya untuk menawar kapal seharga 5rb/orang. Jahatnya kita hanya menunggu di atas Tlaga dengan santainya. Eko kembali ke atas dengan napas tersendat- sendat hampir kehabisan napas dan kita langsung menanyakan hasilnya. Ekopun menjawab dengan penuh harap agar kita cepat turun ke bawah dan naik kapal itu karena dia telah berhasil menawarnya. Tanpa terimakasih ke Eko (sengaja) dan tanpa pikir panjang lagi kita semua turun dan menuju kapal yang telah ditawar Eko. Senang sekali rasanya mau naik kapal (hehe..maklum). dan ternyata, setelah kita semua sampai di bawah dan hampir menaiki kapal terjadilah percakapan antara sopir kapal (eh namanya nahkoda kapal) dengan kita.

“pak 5rb per orang kan?”, tanya Andri yang kebetulan di depan sendiri.
“lho mas tarifnya 10rb per orang, ya gak bisa kalau 5rb per orang”, jawabnya.
“ kita ber 15 ni pak, tadi temen saya kan sudah menawarnya”, sahut Hasan yang berdiri di belakang Andri ( main nongol aja ni Hasan).
“ tetep gak bisa mas, ni lama perjalanan muter tepi tlaga sampai sini setengah jam jd kita rugi kalau 5rb per orang”, alasan si nahkoda itu.
Nah saat itu juga ekopun nimbrung dalam percakapan. Karena merasa tadi dia sudah menawarnya, diapun berusaha menaklukkan bapak nahkoda kapal. Namun, ternyata tetap gak bisa. Cuma karena berbanyak/ rombongan kita dapet diskon ni, bayarnya 100 rb untuk 15 orang. Langsung aja kita terima tawaran bapak nahkoda itu, berasa kita harus segera melanjutkan perjalanan. Gak kan selesai- selesai kalau kita terus tawar- menawar kapal di situ. Langsung naiklah kita semua dengan bangganya, padahal jujur dari kita gak bawa uang untuk bayar nahkoda itu. Gayanya aja orang kaya (hehehe). Gak punya duit tetep aja jalan- jalan. Kita menikmati sekali perjalanan di atas kapal dengan pesona keindahan kanan-kiri bukit menjulang tinggi. Canda tawa, foto2, narsis2, bahkan sampai perang siram menyiram air telah dimulai sejak saat itu juga. Semua terkena imbasnya, sampai basah kuyub. Tak pandang itu zitni ataupun tantri (baru aja terlantik sebagai mas’ul asrama) yang gak ikut2an perang. Tetep aja mereka berdua kena basahnya dan merasakan betapa dinginnya dan segarnya air di tlaga menjer ini. (gak pada kasian sama bang mas’ul nih).

Nah, kita naik dari tempat pemberhentian sampai ke tempat pemberhentian lagi ternyata emang bener- bener setengah jam. Tak terasa ketika sampai dan waktu kita sudah habis, kita harus membayar 100rb. Hahaha yang gak bawa duit ketahuan nih, mulai deh ngabur satu- satu. Untungnya neng komting Nisa punya duit dalam dompetnya ( terselip mungkin gak sengaja). Akhirnya kitapun bisa membayar dengan lega (dibayarin). Dan semua berucap kompak “Terimakasih Nisa”. (sambil berlari meninggalkan tempat kapal) ^-^ 
Seperti yang sudah kita rencanakan sebelumnya, setelah kita selesai dari Tlaga Menjer kita langsung menuju ke Banjarnegara dengan tujuan rumah Okta sebagai tempat persinggahan dan tempat makan (maunya makan gratis). Namun, melihat waktu menunjukkan pukul setengah dua tepat dan kita semua belum sholat dhuhur, kitapun akhirnya mencari mushola terlebih dahulu untuk sholat. Nemu tu mushola di ujung atas Tlaga menjer. Kitapun sholat berjama’ah dengan cepat dan tetap memperhatikan tuma’ninah. Langsung saja setelah selesai sholat dan berdoa secukupnya, kita ke parkiran motor dan go out to Banjarnegara.
Nah teman- teman, Mau tau perjalanan ke Banjarnegara seperti apa? Nantikan kelanjutan ceritanya, hanya di Si Jago Touring episode 3.^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar