Si Jago Touring
Episode
2
Nah
temen- temen Si Jago Touring kembali lagi ni. Melanjutkan cerita Si Jago
Touring yang ada di episode 1 kemarin. Pastinya dengan cerita yang lebih
menarik lagi. Kita lihat yuk..
Jadi
selama kita tukar kado itu, kita banyak keributan tu di situ. Ada yang pengin
kado ini dan ada yang pengin kado itu. Cuma, karena memang sudah takdir kita
masing- masing mendapatkan 1 buah kado yang ada di tangan kita masing- masing,
ya akhirnya kitapun menerimanya dengan lapang dada (gak tahu kalau ada yang
terpaksa..hehe). seperti eko yang kebetulan mendapat kado botol aqua. Ya karena
itu memang sudah takdirnya dia mendapatkan itu. ^-^
Berlanjut
ni, setelah tukar kado itu, kendali angkatan 2011 sudah mulai berganti tangan
ke komting baru kita si Aa komting Ciki dan si neng komting Nisa. Di situlah
mereka berdua mulai berkuasa. Saat kita semua mau beranjak pergipun, kita harus
ijin sama mereka berdua ( kaya sekolah aja pke ijin segala). Tepat sekali pada
saat itu si Eko pengin naik kapal Tlaga Menjer, sekali- kali mumpung kita belum
pulang (hikz..g pernah naik kapal yaa..). Nah diijinkanlah sama komting asalkan
Eko bisa menawar tarif kapal dari 10rb per orang menjadi 5rb per orang. Karena
saking minatnya naik kapal itu akhirnya beraksilah Eko dengan segala upayanya
naik turun tangga 50 meter hanya untuk menawar kapal seharga 5rb/orang.
Jahatnya kita hanya menunggu di atas Tlaga dengan santainya. Eko kembali ke
atas dengan napas tersendat- sendat hampir kehabisan napas dan kita langsung
menanyakan hasilnya. Ekopun menjawab dengan penuh harap agar kita cepat turun
ke bawah dan naik kapal itu karena dia telah berhasil menawarnya. Tanpa
terimakasih ke Eko (sengaja) dan tanpa pikir panjang lagi kita semua turun dan
menuju kapal yang telah ditawar Eko. Senang sekali rasanya mau naik kapal
(hehe..maklum). dan ternyata, setelah kita semua sampai di bawah dan hampir
menaiki kapal terjadilah percakapan antara sopir kapal (eh namanya nahkoda
kapal) dengan kita.
“lho
mas tarifnya 10rb per orang, ya gak bisa kalau 5rb per orang”, jawabnya.
“
kita ber 15 ni pak, tadi temen saya kan sudah menawarnya”, sahut Hasan yang
berdiri di belakang Andri ( main nongol aja ni Hasan).
“
tetep gak bisa mas, ni lama perjalanan muter tepi tlaga sampai sini setengah
jam jd kita rugi kalau 5rb per orang”, alasan si nahkoda itu.
Nah
saat itu juga ekopun nimbrung dalam percakapan. Karena merasa tadi dia sudah
menawarnya, diapun berusaha menaklukkan bapak nahkoda kapal. Namun, ternyata
tetap gak bisa. Cuma karena berbanyak/ rombongan kita dapet diskon ni, bayarnya
100 rb untuk 15 orang. Langsung aja kita terima tawaran bapak nahkoda itu,
berasa kita harus segera melanjutkan perjalanan. Gak kan selesai- selesai kalau
kita terus tawar- menawar kapal di situ. Langsung naiklah kita semua dengan
bangganya, padahal jujur dari kita gak bawa uang untuk bayar nahkoda itu.
Gayanya aja orang kaya (hehehe). Gak punya duit tetep aja jalan- jalan. Kita
menikmati sekali perjalanan di atas kapal dengan pesona keindahan kanan-kiri
bukit menjulang tinggi. Canda tawa, foto2, narsis2, bahkan sampai perang siram
menyiram air telah dimulai sejak saat itu juga. Semua terkena imbasnya, sampai
basah kuyub. Tak pandang itu zitni ataupun tantri (baru aja terlantik sebagai
mas’ul asrama) yang gak ikut2an perang. Tetep aja mereka berdua kena basahnya
dan merasakan betapa dinginnya dan segarnya air di tlaga menjer ini. (gak pada
kasian sama bang mas’ul nih).
Nah, kita naik dari tempat pemberhentian sampai
ke tempat pemberhentian lagi ternyata emang bener- bener setengah jam. Tak
terasa ketika sampai dan waktu kita sudah habis, kita harus membayar 100rb.
Hahaha yang gak bawa duit ketahuan nih, mulai deh ngabur satu- satu. Untungnya
neng komting Nisa punya duit dalam dompetnya ( terselip mungkin gak sengaja).
Akhirnya kitapun bisa membayar dengan lega (dibayarin). Dan semua berucap
kompak “Terimakasih Nisa”. (sambil berlari meninggalkan tempat kapal) ^-^
Seperti
yang sudah kita rencanakan sebelumnya, setelah kita selesai dari Tlaga Menjer
kita langsung menuju ke Banjarnegara dengan tujuan rumah Okta sebagai tempat
persinggahan dan tempat makan (maunya makan gratis). Namun, melihat waktu
menunjukkan pukul setengah dua tepat dan kita semua belum sholat dhuhur,
kitapun akhirnya mencari mushola terlebih dahulu untuk sholat. Nemu tu mushola
di ujung atas Tlaga menjer. Kitapun sholat berjama’ah dengan cepat dan tetap
memperhatikan tuma’ninah. Langsung saja setelah selesai sholat dan berdoa secukupnya,
kita ke parkiran motor dan go out to Banjarnegara.
Nah
teman- teman, Mau tau perjalanan ke Banjarnegara seperti apa? Nantikan
kelanjutan ceritanya, hanya di Si Jago Touring episode 3.^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar