Rabu, 05 Desember 2012


Si Jago Touring
Episode 3
            Si Jago Touring kali ini kembali dengan membawa kisah perjalanan dari Tlaga Menjer hingga ke Banjarnegara.
Subhanallah, Allohu Akbar.. sungguh Maha Besar Allah dengan segala macam ciptaannya. Kita berjalan turun tajam sekali dari Tlaga Menjer menuju Banjarnegara. Jalannya yang berkelok- kelok bagaikan papan luncur kolam renang yang tajam. Kanan kiri jalan terlihat bukit yang tinggi dan sesekali di tikungan jalan terlihat cermin cembung untuk melihat kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Belum lagi di setiap turunan itu ada polisi tidurnya. Aku yang saat itu baru belajar K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) tentang Ergonomis, berlagak so tahu dan  protes dengan semua itu.
“ yang bikin polisi tidur gak ergonomis buanget nih, udah tahu turunan masih di kasih polisi tidur”, kataku pada Eko yang aku bonceng.
“ iya Na, gak mikir kali yaa yang bikin. Kaya gini kan bahaya, lagi ngerem turun tajam eh masih kejedug polisi tidur”, tambah Eko.
Dan memang benar kita berkali- kali kejedug polisi tidur karena remnya pun tidak kuat lagi menahannya.  Mungkin selain kita, juga banyak orang yang merasakan hal sama, senasib serta sepenanggungan di jalan tajam itu. Sepanjang perjalanan di jalan itu kita hanya bisa menggerutu, komat- kamit serta baca doa agar kita selamat sampe di bawah. Amiiin...
Nah, setelah kira- kira setengah jam kurang sedikit, jalan tajam serta curam itu berhasil kita lewati. Merasa bangga dan berhasil sampai di bawah dengan selamat, langsung deh pasang gas kenceng. Kita berbondong- bondong melaju berurutan dengan kecepatan mendekati 100 km/jam. Saat itu aku yang boncengan sama Eko ada di urutan ke-3 setelah motor Hasan dan motor Mba Uswah. Wah, serasa balap motor dadakan nih. Brrrrrrrrrrrrrrr....
“ aduh Ko, perjalanan kita perasaan kog lama banget ya gak nyampe- nyampe”, kataku pada eko ketika perjalanan sudah lewat satu jam.
“ iya, udah sore juga Na, belum kita ke Jogja”, jawab Eko.
Jadi pada awalnya Eko memang sudah berencana untuk pergi ke Jogja setelah dari Temanggung. Dan teman- temanpun juga sudah mengiyakan kalau kita reornya cuma sampai Temanggung. Namun, karena akhirnya berlanjut terus seperti ini, Ekopun mengalah mengikuti kita semua walaupun dengan berat hati dan rasa takut pada Ibunya kalau nantinya bilang jalan- jalannya sampai Banjarnegara. Aku, yang bareng berdua sama Eko satu motor, bisa merasakan  betapa galau dan gundahnya pikirannya saat itu. Selama perjalanan Dia yang aslinya cerewet berubah seketika menjadi anak yang kalem bahkan membisu tanpa bicara kalau tidak aku yang tanya duluan.
Dan, ngomong- ngomong tak sadar perjalanan sudah terlalu lama, rumah Okta sudah di depan kita semua. WAOWWWW.. Langsung deh, kita numpang majang di halaman depan rumahnya. TET TERET TEREEEETTTT..

Hahaha..muka- mukanya sudah hampir gelap semua, masih saja SO2an nampang. Gak nyadar kalee yaaaa...
Dan, nantikan kelanjutan ceritanya hanya di Si Jago Touring JILID I episode 4. ^-^





Tidak ada komentar:

Posting Komentar