Si Jago Touring
Episode
3
Si Jago Touring kali ini kembali
dengan membawa kisah perjalanan dari Tlaga Menjer hingga ke Banjarnegara.
Subhanallah,
Allohu Akbar.. sungguh Maha Besar Allah dengan segala macam ciptaannya. Kita berjalan
turun tajam sekali dari Tlaga Menjer menuju Banjarnegara. Jalannya yang
berkelok- kelok bagaikan papan luncur kolam renang yang tajam. Kanan kiri jalan
terlihat bukit yang tinggi dan sesekali di tikungan jalan terlihat cermin
cembung untuk melihat kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Belum lagi di
setiap turunan itu ada polisi tidurnya. Aku yang saat itu baru belajar K3 (kesehatan
dan keselamatan kerja) tentang Ergonomis, berlagak so tahu dan protes dengan semua itu.
“
yang bikin polisi tidur gak ergonomis buanget nih, udah tahu turunan masih di
kasih polisi tidur”, kataku pada Eko yang aku bonceng.
Dan
memang benar kita berkali- kali kejedug polisi tidur karena remnya pun tidak
kuat lagi menahannya. Mungkin selain
kita, juga banyak orang yang merasakan hal sama, senasib serta sepenanggungan di
jalan tajam itu. Sepanjang perjalanan di jalan itu kita hanya bisa menggerutu,
komat- kamit serta baca doa agar kita selamat sampe di bawah. Amiiin...
Nah,
setelah kira- kira setengah jam kurang sedikit, jalan tajam serta curam itu
berhasil kita lewati. Merasa bangga dan berhasil sampai di bawah dengan
selamat, langsung deh pasang gas kenceng. Kita berbondong- bondong melaju
berurutan dengan kecepatan mendekati 100 km/jam. Saat itu aku yang boncengan
sama Eko ada di urutan ke-3 setelah motor Hasan dan motor Mba Uswah. Wah,
serasa balap motor dadakan nih. Brrrrrrrrrrrrrrr....
“
aduh Ko, perjalanan kita perasaan kog lama banget ya gak nyampe- nyampe”,
kataku pada eko ketika perjalanan sudah lewat satu jam.
“
iya, udah sore juga Na, belum kita ke Jogja”, jawab Eko.
Jadi
pada awalnya Eko memang sudah berencana untuk pergi ke Jogja setelah dari
Temanggung. Dan teman- temanpun juga sudah mengiyakan kalau kita reornya cuma
sampai Temanggung. Namun, karena akhirnya berlanjut terus seperti ini, Ekopun
mengalah mengikuti kita semua walaupun dengan berat hati dan rasa takut pada
Ibunya kalau nantinya bilang jalan- jalannya sampai Banjarnegara. Aku, yang
bareng berdua sama Eko satu motor, bisa merasakan betapa galau dan gundahnya pikirannya saat
itu. Selama perjalanan Dia yang aslinya cerewet berubah seketika menjadi anak
yang kalem bahkan membisu tanpa bicara kalau tidak aku yang tanya duluan.
Dan,
ngomong- ngomong tak sadar perjalanan sudah terlalu lama, rumah Okta sudah di
depan kita semua. WAOWWWW.. Langsung deh, kita numpang majang di halaman depan
rumahnya. TET TERET TEREEEETTTT..
Hahaha..muka-
mukanya sudah hampir gelap semua, masih saja SO2an nampang. Gak nyadar kalee
yaaaa...
Dan,
nantikan kelanjutan ceritanya hanya di Si Jago Touring JILID I episode 4.
^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar